Hellllooooooo....udah lama ya, saya tidak menulis lagi...wew, kok bahasanya kaku kelihatannya,wkkwkwkkw
sekalian "belajar" mengenai bahasa indonesia lagi nih...maaf ya kalau masih berantakan, masih terbawa dengan bahasa-bahasa modern anak-anak jaman sekarang,wkwkkwk
ngomong-ngomong, sebenarnya banyak sekali yang pingin saya tulis, karena kemarin-kemarin banyak inspirasi dari pembicaraan di kelas bersama dosen dan teman-teman...salah satu pembicaraan yang sangat menarik adalah mengenai bahasa itu sendiri,,,
yup, tepatnya waktu itu sekilas kita (di sini saya, si dosen dan teman-teman) membicarakan mengenai bahasa Indonesia...seperti yang telah diketahui bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dan bahasa persatuan Negara Republik Indonesia,,,Dari sekian banyak bahasa daerah dan dialek-dialeknya, antar suku masih bisa berbicara dan mengerti dengan menggunakan bahasa pemersatu, bahasa Indonesia.
awal perbincangan dimulai ketika si dosen mengatakan bahwa, kampus saya akan mengembangkan diri sesuai dengan visi dan misinya yaitu "world class university"...amazing kan...
otomatis dengan adanya visi dan misi tersebut, maka dari sekarang telah mempersiapkan diri untuk menuju hal tersebut,,,,salah satunya adalah penggunaan bahasa internasional yaitu bahasa inggris dalam kegiatan perkuliahan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak kampus,,,,selain itu, untuk mendukung hal tersebut, mahasiswanya diwajibkan untuk menggunakan text book yang tentunya harus berbahasa inggris...
hmmmm...sekilas terlihat sangat mengagumkan bukan, karena memang mahasiswanya ditargetkan untuk siap dalam persaingan dunia nantinya (globalisasi).namun yang disayangkan, tiba-tiba si dosen "nyeletuk", suatu saat mungkin sepuluh atau dua puluh tahun lagi, bahasa indonesia tidak akan ada lagi,,,bahkan orang indonesia yang merepresentasikan indonesia itu sendiri tidak akan bisa berbicara bahasa indonesia,,,sungguh tragis...
mendengar pernyataan tersebut, saya sempat berpikir, memang ada benarnya, karena secara tidak langsung kita dihadapkan dengan arus globalisasi yang tentunya penggunaan bahasa asing sangat di utamakan,,,karena sulit sekali untuk mencari pekerjaan bila mengandalkan "kemampuan" saja tanpa penguasaan komunikasi yang tepat.
tapi masa iya, bahasa pemersatu harus bergeser fungsinya dan akan terabaikan begitu saja ? Karena bila dilihat sekarang ini banyak sekali anak-anak muda khususnya para remaja telah mencampur bahasa asing tersebut dalam pembicaraan sehari-hari, termasuk saya sih :p...Namun, yang lebih parahnya lagi, banyak sekali orang tua yang notabene dari kalangan "elit" mengajarkan bahasa inggris dari mereka lahir, jadi bahasa indonesia bukan sebagai bahasa ibu lagi,,, sungguh miris, ketika ingin berbicara kita justru menggunakan bahasa asing dan bukan bahasa sendiri...
dengar-dengar sih, untuk mengatasi itu semua, mentri pendidikan menginginkan kurikulum bahasa indonesia tidak hanya berada di sekolah-sekolah lokal (negri atau swasta nasional) melainkan juga untuk sekolah-sekolah internasional...tapi seperti tidak mungkin deh, karena pada dasarnya, orangtua yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah internasional ataupun bilingual school punya tujuan supaya anaknya mengerti bahasa asing,,,seandainya kurikulumnya diganti dengan kurikulum lokal rugi lah mereka,,,kenapa tidak dibuat club budaya aja ya?! jadi secara tidak langsung, tidak hanya belajar mengenai bahasanya tapi juga kebudayaannya,,,paket hemat, beli satu dapat dua,hehhehehhe
mengenai kurikulum sendiri sepertinya harus dikaji ulang, jangan hanya memikirkan penyelesaian yang cepat saja,,,harus diperhatikan baik buruknya keputusan tersebut,,,sehingga baik untuk semua dan dapat diterapkan tanpa ada masalah kan....
penggunaan bahasa indonesia sendiri sebenarnya sudah bergeser menurut saya,,,karena pada umumnya, sekarang ini, banyak sekali anak-anak yang tidak bisa berbicara dengan bahasa indonesia yang benar,,,jangan kan anak-anak, orang dewasa pun tidak bisa berbicara dengan penggunaan kata-kata yang bisa dibilang sopan dalam suatu diskusi, wawancara atau pun obrolan sehari-hari,,,
sungguh miris ya, sudah budaya direnggut oleh negara lain, sekarang bahasa sendiri "diperkosa" oleh negara sendiri,,,,justru yang ada sekarang, saling menyalahkan satu sama lain, terutama pemerintah yang sering jadi objek kemarahan,hehhehehyaa, saya sih hanya ingin mengatakan, yang jaga budaya dan bahasa kita ya kita sendiri,,,kenapa tidak dimulai dari sekarang, bicara lah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar,,,meskipun bahasa asing itu perlu, tetapi hanya sebagai penunjang saja kok,,,jangan sampai kita lupa dengan jati diri bangsa sendiri,,,
saya bangga menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berbahasa Indonesia,,,^^V
bahasa ku masih bahasa indonesia, bahasa mu?!
sekalian "belajar" mengenai bahasa indonesia lagi nih...maaf ya kalau masih berantakan, masih terbawa dengan bahasa-bahasa modern anak-anak jaman sekarang,wkwkkwk
ngomong-ngomong, sebenarnya banyak sekali yang pingin saya tulis, karena kemarin-kemarin banyak inspirasi dari pembicaraan di kelas bersama dosen dan teman-teman...salah satu pembicaraan yang sangat menarik adalah mengenai bahasa itu sendiri,,,
yup, tepatnya waktu itu sekilas kita (di sini saya, si dosen dan teman-teman) membicarakan mengenai bahasa Indonesia...seperti yang telah diketahui bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dan bahasa persatuan Negara Republik Indonesia,,,Dari sekian banyak bahasa daerah dan dialek-dialeknya, antar suku masih bisa berbicara dan mengerti dengan menggunakan bahasa pemersatu, bahasa Indonesia.
awal perbincangan dimulai ketika si dosen mengatakan bahwa, kampus saya akan mengembangkan diri sesuai dengan visi dan misinya yaitu "world class university"...amazing kan...
otomatis dengan adanya visi dan misi tersebut, maka dari sekarang telah mempersiapkan diri untuk menuju hal tersebut,,,,salah satunya adalah penggunaan bahasa internasional yaitu bahasa inggris dalam kegiatan perkuliahan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak kampus,,,,selain itu, untuk mendukung hal tersebut, mahasiswanya diwajibkan untuk menggunakan text book yang tentunya harus berbahasa inggris...
hmmmm...sekilas terlihat sangat mengagumkan bukan, karena memang mahasiswanya ditargetkan untuk siap dalam persaingan dunia nantinya (globalisasi).namun yang disayangkan, tiba-tiba si dosen "nyeletuk", suatu saat mungkin sepuluh atau dua puluh tahun lagi, bahasa indonesia tidak akan ada lagi,,,bahkan orang indonesia yang merepresentasikan indonesia itu sendiri tidak akan bisa berbicara bahasa indonesia,,,sungguh tragis...
mendengar pernyataan tersebut, saya sempat berpikir, memang ada benarnya, karena secara tidak langsung kita dihadapkan dengan arus globalisasi yang tentunya penggunaan bahasa asing sangat di utamakan,,,karena sulit sekali untuk mencari pekerjaan bila mengandalkan "kemampuan" saja tanpa penguasaan komunikasi yang tepat.
tapi masa iya, bahasa pemersatu harus bergeser fungsinya dan akan terabaikan begitu saja ? Karena bila dilihat sekarang ini banyak sekali anak-anak muda khususnya para remaja telah mencampur bahasa asing tersebut dalam pembicaraan sehari-hari, termasuk saya sih :p...Namun, yang lebih parahnya lagi, banyak sekali orang tua yang notabene dari kalangan "elit" mengajarkan bahasa inggris dari mereka lahir, jadi bahasa indonesia bukan sebagai bahasa ibu lagi,,, sungguh miris, ketika ingin berbicara kita justru menggunakan bahasa asing dan bukan bahasa sendiri...
dengar-dengar sih, untuk mengatasi itu semua, mentri pendidikan menginginkan kurikulum bahasa indonesia tidak hanya berada di sekolah-sekolah lokal (negri atau swasta nasional) melainkan juga untuk sekolah-sekolah internasional...tapi seperti tidak mungkin deh, karena pada dasarnya, orangtua yang menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah internasional ataupun bilingual school punya tujuan supaya anaknya mengerti bahasa asing,,,seandainya kurikulumnya diganti dengan kurikulum lokal rugi lah mereka,,,kenapa tidak dibuat club budaya aja ya?! jadi secara tidak langsung, tidak hanya belajar mengenai bahasanya tapi juga kebudayaannya,,,paket hemat, beli satu dapat dua,hehhehehhe
mengenai kurikulum sendiri sepertinya harus dikaji ulang, jangan hanya memikirkan penyelesaian yang cepat saja,,,harus diperhatikan baik buruknya keputusan tersebut,,,sehingga baik untuk semua dan dapat diterapkan tanpa ada masalah kan....
penggunaan bahasa indonesia sendiri sebenarnya sudah bergeser menurut saya,,,karena pada umumnya, sekarang ini, banyak sekali anak-anak yang tidak bisa berbicara dengan bahasa indonesia yang benar,,,jangan kan anak-anak, orang dewasa pun tidak bisa berbicara dengan penggunaan kata-kata yang bisa dibilang sopan dalam suatu diskusi, wawancara atau pun obrolan sehari-hari,,,
sungguh miris ya, sudah budaya direnggut oleh negara lain, sekarang bahasa sendiri "diperkosa" oleh negara sendiri,,,,justru yang ada sekarang, saling menyalahkan satu sama lain, terutama pemerintah yang sering jadi objek kemarahan,hehhehehyaa, saya sih hanya ingin mengatakan, yang jaga budaya dan bahasa kita ya kita sendiri,,,kenapa tidak dimulai dari sekarang, bicara lah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar,,,meskipun bahasa asing itu perlu, tetapi hanya sebagai penunjang saja kok,,,jangan sampai kita lupa dengan jati diri bangsa sendiri,,,
saya bangga menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berbahasa Indonesia,,,^^V
bahasa ku masih bahasa indonesia, bahasa mu?!
0 komentar:
Posting Komentar