Langkah kaki kecilnya tidak berhenti meski hujan mengguyur
Sesekali ia menghisap ibu jarinya, menahan rasa dingin yang menusuk-nusuk sampai ke tulang
berlindungkan sebuah mantel kecil dan plastik, ia mengetuk jendela setiap mobil yang berhenti
lampu merah pertama.... tidak ada yang melirik
lampu merah kedua.... tidak juga tertarik
lampu merah ketiga, keempat, kelima dan seterusnya... tidak juga
malam itu, hujan turun saking derasnya,,, sesekali ada kilatan petir dan udara dingin yang menusuk kulit
ia pun tidak berhenti, tidak menghentikan langkahnya,,, hanya sesekali berteduh di bawah pohon atau kolong jembatan busway
kadang tubuhnya bergetar, menggigil dengan raut wajah yang kelelahan
wahai gadis kecil, apa yang kau lakukan malam-malam begini?
pulang lah, esok masih harus sekolah
Penjaja Koran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar