based on truth story from me, my friends and other family.
gw
tau bahwa gak ada manusia yang sempurna dan juga gak ada keluarga yang
selalu hidup bahagia. so far, hanya beberapa yang gw rasa hidupnya
baik-baik aja, atau mungkin ada yang mereka tutup-tutupin seolah masalah
itu gak ada. tapi sebenernya rasa sayang orang tua ke anak, sama
seperti rasa sayang seorang anak ke orang tua. hanya saja terkadang
banyak terjadi salah paham.
antara zaman dulu dan zaman sekarang
beda
umur anak dan orang tua bisa dibilang hampir 20 tahunan, dimana dalam
rentan waktu tersebut banyak banget hal yang berubah. baik perubahan
lingkungan, pergaulan, maupun yang lainnya. terkadang pemikiran orang
tua masih terpaku dengan apa yang telah mereka dapat atau cara mereka
mendidik anak-anaknya sama dengan orang tua mereka mendidik mereka.
padahal hal ini belum tentu bisa diterapkan pada anak-anak mereka
sekarang, khususnya di era yang serba gadget dan menuntut percepatan
dalam segala hal.
tidak dipungkiri bahwa sering terjadi
salah paham. si ortu maunya A, si anak maunya B. terkadang gak ada
titik temu yang akhirnya membuat keadaan semakin buruk. semua orang
selalu bilang " apa yang orang tua katakan itu untuk kebaikan kita
(anaknya)". mungkin sebagian ada yang benar, mereka lebih pengalaman
dalam beberapa hal tapi bukan berarti mencapuri kehidupan dan mengatur
keseluruhan kehidupan anaknya. kenapa gw bilang kayak gini! apa benar
itu buat kebaikan anaknya? atau hanya untuk kebaikan mereka sendiri?
pertanyaan yang harus dijawab orang tua, calon orang tua atau pun
anaknya.
beberapa contoh kasus, keluarga yang
semuanya terdiri dari orang pinter semua berprofesi sebagai dokter, maka
secara tidak langsung orang tuanya juga akan mendoktrin anaknya untuk
seperti mereka, menjadi dokter juga. tapi apa yang terjadi kalau
ternyata salah satu anaknya mempunyai keinginan yang lain? angga
antara orang tua dan anak part 1
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar